Kamis Putih di Gereja Bayat dipimpin oleh Rama Prasetyo. Koor dari lingkungan Fransiskus Xaverius tampil dengan baik sehingga umat semakin kidmat mengikuti misa. Dalam homilinya Rama Pras mengajak umat untuk mau melayani seperti teladan Yesus. Menjadi contoh dalam masyarakat. Tidak boleh menggosip, mencari kejelekan orang lain. Homili cukup panjang, namun karena disampaikan menarik, dan memberikan contoh-contoh yang nyata dengan selingan humor umat tetap perhatian. Rama Pras juga meminta umat untuk mengikuti misa dengan sepenuh hati, misalnya mematikan HP supaya tidak menggangu konsentrasi dalam situasi doa. Rama Pras terkesan saat pembasuhan kaki para murid. Selama beliau menjadi imam, baru di Gereja Bayat kali ini para murid setelah dibasuh menuju umat yang hadir dan membasuh kaki umat itu.
Jumat Agung dipimpin oleh Rama Yanuar. Beliau hadir pukul 14.00, satu jam sebelum misa dimulai dengan harapan dapat menyiapkan diri dan dapat berlatih Pasio. Rama menyayangkan umat di saat itu belum ada satupun yang hadir.
Malam Paskah dipimpin oleh Rama Sulis. Beliau terkesan dengan OMK stasi Bayat yang mau berlatih karawitan jauh-jauh hari sebelumnya untuk mempersiapkan misa malam paskah. OMK putri mau mengunakan kebaya adalah suatu hal yang istimewa dimata Rama Sulis. Di awal homili Rama Sulis mengingatkan kembali arti paskah. Umat juga ditanya tentang misa malam paskah tahun yang lalu. Pada pagi harinya, misa Minggu Paskah petugas koor dari PIA.
Panitia Paskah di Stasi Bayat tahun ini dari lingkungan Santo Yusup telah mempersiapkan diri sehingga semua kegiatan berjalan baik dan lancar. Dalam sambutannya, YB Suyatno selaku ketua panitia mengucapkan selamat paskah kepada Rama di Paroki Wedi dan semua umat di Stasi Bayat pada umumnya. Ucapan terimakasih disampaikan kepada angota panitia dan semua pihak yang telah membantu terlaksananya Paskah tahun ini. Panitia juga mengungkapkan permohonan maaf apabila masih dirasa ada kekurangan, walaupun telah direncanakan dan dilaksanakan sebaik mungkin.
Pada kesempatan lain Ketua Dewan Stasi Bayat, Bapak Komar Satriyono mengucapkan selamat paskah tahun 2010 kepada semua umat Stasi Bayat. “Semoga dengan kebangkitan Yesus, umat semakin untuk memakai pengorbanan-Nya dengan melibatkan diri dalam hidup mengereja maupun keseharian dengan selalu setia mengikuti Yesus Kristus dalam bimbingan roh kudus serta dalam naungan Santa Perawan Maria Ratu”, demikian harapan beliau dari semangat paskah yang ingin disampaikan melalui Warta Paroki.
Jumat Agung dipimpin oleh Rama Yanuar. Beliau hadir pukul 14.00, satu jam sebelum misa dimulai dengan harapan dapat menyiapkan diri dan dapat berlatih Pasio. Rama menyayangkan umat di saat itu belum ada satupun yang hadir.
Malam Paskah dipimpin oleh Rama Sulis. Beliau terkesan dengan OMK stasi Bayat yang mau berlatih karawitan jauh-jauh hari sebelumnya untuk mempersiapkan misa malam paskah. OMK putri mau mengunakan kebaya adalah suatu hal yang istimewa dimata Rama Sulis. Di awal homili Rama Sulis mengingatkan kembali arti paskah. Umat juga ditanya tentang misa malam paskah tahun yang lalu. Pada pagi harinya, misa Minggu Paskah petugas koor dari PIA.
Panitia Paskah di Stasi Bayat tahun ini dari lingkungan Santo Yusup telah mempersiapkan diri sehingga semua kegiatan berjalan baik dan lancar. Dalam sambutannya, YB Suyatno selaku ketua panitia mengucapkan selamat paskah kepada Rama di Paroki Wedi dan semua umat di Stasi Bayat pada umumnya. Ucapan terimakasih disampaikan kepada angota panitia dan semua pihak yang telah membantu terlaksananya Paskah tahun ini. Panitia juga mengungkapkan permohonan maaf apabila masih dirasa ada kekurangan, walaupun telah direncanakan dan dilaksanakan sebaik mungkin.
Pada kesempatan lain Ketua Dewan Stasi Bayat, Bapak Komar Satriyono mengucapkan selamat paskah tahun 2010 kepada semua umat Stasi Bayat. “Semoga dengan kebangkitan Yesus, umat semakin untuk memakai pengorbanan-Nya dengan melibatkan diri dalam hidup mengereja maupun keseharian dengan selalu setia mengikuti Yesus Kristus dalam bimbingan roh kudus serta dalam naungan Santa Perawan Maria Ratu”, demikian harapan beliau dari semangat paskah yang ingin disampaikan melalui Warta Paroki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar