Kamis, 01 Oktober 2009

Mengatasi Luka Batin

Semua manusia pasti pernah terluka atau di kecewakan orang lain. Biasanya luka batin berasal dari hubungan kita dengan orang – orang yang kita cintai. Orang yang pernah menyakiti kita biasanya justru orang yang dekat dengan kita. Mereka yang melindungi kita pada saat – saat tertentu juga ingin memiliki kita. Luka batin adalah luka yang paling berbahaya. Luka batin bisa terjadi karena pengalaman traumatis : penolakan, perlakuan tidak adil, perlakuan buruk atau kasar dan lain – lain. Namun bila kita sadar, maka kita akan menemukan bahwa luka batin seseorang berasal karena orang itu mulai menjauhkan diri dari Tuhan. Orang yang menjauhkan diri dari Tuhan, ketika mengalami penolakan, penderitaan, perlakuan tidak adil berusaha menyelesaikannya dengan kekuatan sendiri untuk memuaskan keangkuhan hati. Sehingga orang tersebut akan marah, sakit hati, dendam ataupun memberontak.

Seorang bapak, bernama Yohanes, yang bekerja disebuah kantor di fitnah oleh rekan kerjanya. Akibatnya pak Yohanes diturunkan dari jabatannya. Fitnahan itu sangat menyakiti hatinya. Dalam kemarahannya pak Yohanes berniat untuk balas dendam. Akan tetapi kedekatanya dengan gereja, membuat ia tidak segera melakukan niatnya itu. Ia akirnya menemui seorang pastor dan mengatakan semua masalahnya itu. Ia juga mengatakan niatnya untuk balas dendam.
“ Kalau begitu bapak pulang saja dan tenangkan hatimu dulu “. Kata Pastor itu bijak.
“Tetapi saya telah difitnah dan akibatnya jabatan saya diturunkan, Pastor”.
“ Karena itulah saya menyuruh bapak untuk pulang dan menenangkan hati dulu, sakit hati dan dendam itu seperti lumpur. Lumpur bisa dibersihkan dengan lebih mudah kalau sudah kering”.
Perkataan Pastor itu menyadarkan pak Yohanes. Kemudian ia pulang untuk menenangkan hatinya. Beberapa hari kemudian dia memutuskan untuk tidak akan balas dendam.
Kisah diatas dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita. Sebaiknya kita jangan menyimpan dendam, kebencian, iri hati di dalam hati kita. Hati kita harus kita jaga, karena hati sebagai tempat tinggal roh kudus.

Didalam injil Mateus ( 5 : 44 – 45 ) ditulis “Tetapi Aku berkata kepadamu : Kasihanilah musuhmu dan doakanlah bagi mereka yang menganiaya kamu, karena demikian kamu menjadi anak – anak Bapamu yang di Surga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik. Dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak bebar”. Sabda Tuhan itu sulit kita lakukan karena keterbatasan kita sebagai manusia. Kita tidak mungkin bisa melaksanakan sabda Tuhan itu dengan kekuatan kita sendiri. Kita hanya bisa melaksanakannya dengan kekuatan dan bantuan Allah, hanya jika kita membiarkan hati kita diubah dengan hati yang penuh kasih. Kalau kita memberi Allah kesempatan untuk mengubah hati kita dengan hati yang penuh kasih, maka Allah akan melimpahkan rahmatNya kepada orang – orang disekitar kita. Maka mulai sekarang mari kita belajar untuk mengasihi dan memaafkan orang – orang yang telah menyakiti kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar